biar saja jujur di sini, blog sendiri ini, jarang yang baca juga haha jadi, dua periode silam, saya jelas menetapkan pilihan, memilih pa Joko Widodo. Selain jejak rekamnya jelas, juga karena satu almamater dengan saya doms, masa tak dipilih 😅 terlepas dari para haters dan orang-orang yang sekarang memandang miring pada beliau gara-gara urusan politiknya akhir-akhir ini, toh nyatanta hasil pembangunan selama dua periode ini bisa dilihat kok. Gak usah jauh-jauh, liat saja bagaimana transportasi di Indonesia selama kepemimpinan beliau. Untuk hal-hal kurang lainnya, ahsudahlah. gajah di pelupuk mata memang selalu tak kelihatan, kok. Tahun ini, saya awalnya berencana memilih pasangan nomor urut 1, karena senang aja dengan jejak rekam dan cara ngomong capresnya. Kalau nomor 2 jelas tidak bakal saya pilih, alasannya ya mirip dengan dua periode sebelumnya.. Tapi sesaat setelah daftar di TPS, saya iseng lihat-lihat dan baca-baca visi dan misi masing-masing pasangan capres-cawapres, pil
Ada yang pernah bilang pikiranku sepertinya tak pernah bisa idle. Ada saja yang berseliweran di dalamnya. Padahal aku termasuk orang yang sulit mikir. Paradoks sekali. Aku hanya ingin semuanya baik-baik saja. Tapi sepertinya tidak mungkin bisa sepenuhnya demikian. Aku punya banyak kesalahan. Komunikasiku bukannya membaik malah memburuk. Susah sekali. Sulit sekali. Menyebalkan, ya? Iya. Untuk saat ini, belajar hening sepertinya lebih baik.