Langsung ke konten utama

tentang sepeda yang berangkat sekolah

..mungkin cerita saya kali ini terkesan riya dan pamer, tapi tak apa-apalah sesekali, tapi sungguh kejadian tadi pagi hari di lampu merah seputaran jakal membuat mata saya tiba-tiba berkabut..

kira-kira pukul enam pagi tadi, saya sudah begitu rajin ke tempat fotokopi, demi bikin fotokopi lah, sekalian ngejilid tugas akhir yang kebetulan detlen  dan harus disubmit tepat hari ini,  dan empat tempat fotokopi kompakan saja menolak keinginan saya.

Ada yang tak punya kertas sampul sesuai warna yang saya inginkan, ada yang katanya kekurangan petugas, ada yang saatnya ganti shift, ada yang katanya ngga bisa cepet, sampai akhirnya jam tujuh lewat sedikit semua terselesaikan, walaupun harus menunggu selama dua jam, ada-ada saja..

beberapa bulan yang lalu, saya lupa tepatnya, saya memutuskan untuk memberikan sepeda saya ke salah satu tempat yang saya pikir suatu saat akan berguna bagi anak-anak yang tinggal disitu.

Sepeda yang tidak bisa dibilang bagus juga sih, sebenarnya malu menitipkan sepeda saya kesitu, barang yang kurang bagus kok ya dikasihkan, tapi yasudahlah, walaupun butut sepeda itu kuat kok..

sampai tadi pagi, saat lampu merah di perempatan MM UGM, tiba-tiba mata saya tertuju pada anak sekolah yang sedang menaiki sepeda berwarna kuning kebiruan.  Saya kenal sepeda itu, kenal betul..

Saya benar-benar bersyukur, ternyata apa yang saya niatkan agar bisa berguna untuk orang lain, ternyata menjadi kenyataan.

Seorang anak yang sekolah dengan sepeda yang sering saya pakai dulu, membuat dada saya penuh, entahlah mata saya pun terasa hangat..

Saya benar-benar nggak tahu kenapa tumben-tumbenan saya sok mellow sepagi itu, saya cuma merasa, mungkin gara-gara sepeda butut saya itulah, saya sepagi ini bisa memenuhi salah satu janji saya untuk mengejar detlen yang hampir impossible dan membuat saya tak bisa berpikir berhari-hari, kecuali memikirkan alternatif lain untuk kabur melarikan diri dari tempat kerja sekarang,..

Saya berpikir, mungkin ada terselip doa-doa tak sengaja dari pengendara sepeda itu untuk saya, entahlah..

Saya mungkin cuma senang, sepeda saya sekarang punya joki barunya, yang rajin ke sekolah, yang saya tahu jaraknya sekitar empat kilometer dari tempat parkir sepeda itu..  Saya senang sepeda saya dipakai untuk menambah ilmu..

Itu saja, saya tak tahu harus bercerita apa lagi..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Toko & Bengkel Sepeda di Jogja

Sejak 'mengenal' sepeda, beberapa kawan yang sangat mengerti anatomi, morfologi dan histologi sepeda, saya pun memberanikan diri memberi rekomendasi beberapa toko dan bengkel sepeda di Jogja yang harus disambangi dikala sepeda memerlukan perawatan dan penggantian suku cadang. Rekomendasi tempat-tempat ini berdasarkan pertimbangan: harga, kelengkapan ketersediaan suku cadang, hasil seting sepeda dan pengalaman empunya bengkel.  Juga pengalaman beberapa kawan saat membeli spare part ataupun memperbaiki sepedanya.  Rata-rata setiap toko atau tempat yang menyediakan sepeda dan suku cadangnya juga menyediakan tempat dan tenaga untuk seting dan reparasi, tapi tak semua hasilnya bagus.   Bengkel sepeda Rofi (Rahul Bike) ,  pemiliknya adalah teman saya di komunitas sepeda Federal , tapi menurut sejarah awalnya justru beliau akrab dengan sepeda-sepeda keluaran baru.  Hasil seting sepeda mas Rofi ini sudah sangat dapat dipertanggungjawabkan, hal ini bisa dilihat dari jej

ada apa hari ini

 rencananya adalah: hunting komik lagi di lapak depan jalan nyuci sepeda bikin materi untuk ngajar besok, artinya kudu baca ulang lagi materinya belajar swot, skoringnya masih belum ngerti, hedeh.. mudahan mahasiswaku ga baca blog ini haha sepedaan bentar sore-sore.. dan sepagi ini, saya kembali, iya kembalai, men- deactive akun-akun sosmed saya, dan lagi-lagi, saya tak tahu sampai kapan itu berlangsung, toh siapa juga yang nyari saya kan haha kecuali blog ini, tampaknya tetap dipertahankan aktif untuk menumpahkan kisah-kisah tak jelas sepanjang waktunya.. tadinya kepikiran untuk menghapus akun whatsapp  untuk sementara waktu, tapi tak bisa karena ada terkait kerjaan di kantor, walau akhir-akhir ini tak begitu ada kerjaan juga, jadi ya mungkin ditengok sesekali saja. itu saja dulu, eh apa saya perlu.. hedeuh apa tadi lupa

..mencoba instal Lubuntu di Lenovo S206

..leptop honey, istri saya itu kondisinya sekarang lumayan amburadul, wifi susah konek, batterynya error - ya kalo ini sih salah saya gara-gara pernah nge-charge kelamaan-,  dan terakhir suka mati-mati sendiri sehabis diinstal ulang sama windows 7 (bajakan). Saya putuskan untuk instal linux saja, kali ini saya instalin Lubuntu, turunan ubuntu dengan pertimbangan spec leptop yang lumayan pas-pasan: RAM cuma 2 Gb dan prosesor yang cuma dual core 1,4 Gb.  Sebenarnya saya pengen nginstalin debian lagi, tapi selain lupa caranya, saya juga pengen nyoba OS yang lain, setelah saya timbang-timbang yang file ISO-nya lumayan kecil ya cuma Lubuntu, cuma sekitar 900-an Mb.  Itu juga lumayan lama downloadnya, cuma ngandelin hotspot dari hape. Setelah dapet iso-nya, bikin bootable di flashdisk pake unetbootin , lalu mencoba instal, berhubung saya termasuk user abal-abal yang taunya instal dan klik sana sini, jadi belum berani instal seluruhnya, takut data yang ada di hardisk keformat seperti